Senin, 05 September 2011

Menghias Dinding Dengan Limbah Batu

Material limbah dari batu sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menciptakan dinding bermotif atau bertekstur yang cukup unik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat desain dinding dengan limbah batu antara lain:


1. Fungsi Dinding. Perhatikan dengan sungguh-sungguh fungsi dinding yang akan kita rancang, apakah sebagai dinding penyekat ruang nyata, penyekat semu, atau dinding multifungsi yang kadangkala berfungsi sebagai lemari simpan atau rak pajang. Untuk penyekat ruang nyata tidak diperlu menggunakan konstruksi dan material yang transparant atau dengan perlakuan desain khusus. Berbeda halnya pada saat dinding ini berfungsi sebagai penyekat semu, dinding harus berbahan kaca atau kayu dan logam dengan perlakuan khusus sehingga membentuk kisi-kisi yang masih memungkinkan untuk aktifitas melihat antar ruang.

2. Dimensi. Perlu diperhatikan pula dimensi luas, tinggi ,lebar dari dinding yang akan dirancang menggunakan limbah batu. Hal ini untuk menyesuaikan ukuran dan jenis pecahan batu yang akan digunakan. Dimensi dinding yang luas juga berpotensi untuk membentuk limbah batu membentuk motif tertentu seperti bentuk bunga, hewan atau ornamen yang tidak bisa diterapkan pada ukuran dinding yang terlalu kecil.

3. Tekstur. Semakin kecil pecahan limbah batu akan menghasilkan motif yang rumit sekaligus berkesan padat. Semakin besar motif yang ingin dihasilkan, maka semakin besar pula ukuran serpihan atau lempengan limbah batu yang akan digunakan. Apabila semakin besar maka kriteria material sebagai material limbah biasanya justru menjadi semakin kabur.

4. Material Limbah Batu. Kebanyakan orang sering menggunakan material batu alam sebagai pelapis tekstur dinding. Material ini seringkali berharga mahal dan tidak jarang harus didatangkan dari lokasi yang jauh. Sesungguhnya banyak material, khususnya material limbah batu yang dapat digunakan asalkan cukup kuat dan tidak hancur dan berdebu. Semua jenis batuan baik batu buatan maupun batu alam semuanya dapat digunakan. Batuan padas yang biasa digunakan untuk tanah urug, pecahan batu kali sisa pondasi, pecahan batu bata dan genteng, atau batuan kerikil dijalanan dapat digunakan untuk membentuk motif dinding yang menarik.



5. Komponen Utilitas. Jangan lupa untuk selalu merencanakan bagian dalam dinding untuk peletakan utilitas yang berkaitan dengan sistem kelistrikan, air atau gas. Hal ini untuk lebih menjamin kebersihan permukaan dinding setelah dinding selesai dikerjakan demikian pula untuk memudahkan sistem-sistem interior yang menunjang aktifitas di dalam rumah.


Menghias Dinding Dengan Limbah Batu
Hakcipta :http://www.rumahku.rumahku-online.com

By Afridjal Ottohyat with No comments

0 komentar:

Posting Komentar