Jumat, 30 September 2011

Proses Pembuatan Beton

Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan. Beton terdiri dari pasta, agregat dan admixture. Dalam membuat suatu beton dengan mutu tertentu perlu ditentukan jumlah pasta dan agregat yang sesuai. Pasta adalah campuran semen dan air yang digunakan untuk merekatkan agregat-agregat dalam beton. Jumlah pasta pada pembuatan beton sekitar 30-40% dari volume dan berat total beton. Sedangkan jumlah agregat sebesar 60-70%.

 Dalam suatu proses pembuatan beton, yang perlu diperhatikan ada kekuatan, keekonomisan, dan durabilitas bahan dari beton tersebut. Durabilitas adalah daya tahan suatu bahan terhadap beban yang akan diterimanya. Pembuatan beton melalui proses perhitungan kadar air,jumlah semen dan jumlah agregat yang diperlukan. Setelah proses perhitungan, akan dilakukan proses pembuatan beton dengan bahan-bahan yang telah dihitung. Setelah beton terbentuk, dilakukanlah proses perawatan selama 28 hari. Pada hari ke 28, kualitas beton hanya memenuhi 70% dari kondisi normalnya. Pada proses perawatan beton diusahakan agar temperatur ruang perawatan jangan terlalu dingin, juga beton diusahakan jangan terlalu
kering karena akan menyebabkan getas.
  • semen dan air
Semen merupakan bubuk kering yang berupa partikel-pertikel halus. Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Semen memiliki beberapa tipe yaitu tipe I, II, III, IV dan V. Tipe-tipe semen tersebut diurutkan berdasarkan kekuatan awalnya dalam merekatkan suatu bangunan yang dibentuk. Semen yang digunakan dalam pembutan beton adalah semen hidrolik. Semen hidrolik adalah jenis semen yang bereaksi dengan air dan membentuk suatu batuan massa. Semen hidrolik juga terdiri dari beberapa jenis, seperti semen semen portland, semen portland abu terbang, semen portland putih, dll. Semen portland terbuat dari campuran kalsium, silika, alumunium dan oksida besi. Pada penggunaannya di lapangan, bahan-bahan semen portland dibuat atau ditambahkan dari zat kimia lain. Contohnya, semen portland abu terbang yang merupakan hasil poemanfaatan kembali dari produksi pembakaran gas.
Air juga sangat dibutuhkan dalam pembuatan beton, karena air dapat mempercepat proses kimiawi pada beton.Sehingga dapat memudahakn pengerjaan. Pada reaksi kimia beton, hanya 1/3 bagian air yang diperlukan untuk reaksi. Air bermanfaat dalam mencegah penyusutan plastis. Tapi dapat merendahkan permeabilitas dan kekuatan beton.
Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Fungsi dari pasta ini adalah untuk merekatkan agregat sehingga tidak mudah goyah. Selain itu, semen juga berfungsi dalam mengeraskan dan membentuk beton agar padat. Proporsi dari kedua campuran semen dan air menentukan sifat-sifat dari beton yang dibentuk.
  • agregat
Agregat merupakan pengisi beton yang digunakan untuk membuat volume stabil. Selain itu, sifat mekanik dan fisik dari agregat sangat berpengaruh tehadap sifat-sifat beton yang dihasilkan, seperti kuat tekan, kekuatan, durabilitas, berat, dll. Kegunaan agregat pada beton adalah:

• Menghasilkan beton yang murah
• Menimbulkan volume beton yang stabil
• Mencegah abrasi jika beton digunakan pada bangunan laut
Agregat alami dapat diperoleh dari proses pelapukan dan abrasi serta pemecahan pada batuan induk yang lebih besar. Agregat yang baik untuk digunakan adalah agregat yang menyerupai bentuk kubus atau bundar, bersih, keras, kuat, bergradasi baik dan stabil secara kimiawi.
  • admixture dan additif
Admixture atau zat tambahan lainnya adalah bahan yang tidak harus dipakai dalam pembuatan beton,karena dipakai hanya jika ingin mendapatkan suatu jenis beton yang membutuhkan bahan,selain semen dan agregat. Contoh-contoh zat admixture :
• super-plasticizer : digunakan untuk mengurangi jumlah campuran air
• pembentuk gelembung udara : meninggikan sifat kedap air
• retarder : memperlambat pengerasan, memperpanjang waktu
pengerjaan
• bahan warna : memberi bahan warna

Persiapan dalam Perencanaan Campuran Beton
  • Perbandingan air dengan semen (rasio W/C). faktor air semen berdasarkan perbandingan berat.tabel di bawah ini menjelaskan nilai rasio W/C maksimum yang diizinkan untuk berbagai jenis struktur dan sifat lingkungan
  • Slump sebagai ukuran kekenyalan adukan beton. Slump merupakan perbedaan tinggi dari adukan dalam suatu cetakan berbentuk kerucut terpancung terhadap tinggi adukan setelah cetakan diambil. Batasan slump bagi jenis elemen struktur dinyatakan dalam tabel di bawah ini. Nilai pada tabel berlaku untuk pemadatan dengan alat pengetar. Untuk cara pemadatan yang lain, nilai-nilai slump dapat dinaikan 25mm lebih besar.
  • Ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan sesuai dengan ketentuan dengan ketentuan dalam kemudahan pelaksanaan pengecoran dan syarat monolit beton. Dalam tabel di bawah ini dijelaskan ukuran maksimum agregat maksimum yang boleh digunakan untuk pengecoran elemen struktur
  • Bagi perencanaan adukan, berat air rencana dan prosentase adanya udara yang terperangkap, ditetapkan berdasarkan pada besarnya slump rencana dan ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan. Tabel di bawah ini menjelaskan penentuan jumlah berat air perlu bagi setiap m3 beton berdasarkan nilai slump rencana.
  • Mendapatkan volume rencana agregat kasar setiap m3 beton, digunakan nilai-nilai yang tercantum pada tabel di bawah ini. Menetapkan terlebih dahulu ukuran agregat kasar dan nilai modulus kehalusan agregat halus, maka dari tabel tersebut didapat prosentase volume agregat kasar/satuan volume beton. Prosentase volume berdasarkan kondisi agregat kering muka. Nilai dalam tabel mendapatkan nilai prosentase volume dengan tingkat kekenyalan umum. Untuk pekerjaan beton kurang kenyal, seperti bagi pekerjaan jalan, harga dalam tabel dapat dinaikan sebanyak 10%.
  • Masukan vibrator kedalam cor beton dengan cepat, akan tetapi angkat vibrator setelah pemadatan dengan lambat

  • Ketika anda memasukan vibrator kedalam cor beton maka akan tampak radius vibrasi. Radius vibrasi ini harus menyentuh seluruh arel permukaan beton yang dicor sehingga masing-masing radius vibrasi saling overlap menyelimuti seluruh permukaan beton yang dicor.

  • Kedalaman batang vibrator kira-kira harus menjangkau dasar cor beton, akan tetapi jangan sampai menyentuh permukaan cetakan beton (begisting)

  • Ketika menggunakan vibrator hindari kontak batang vibrator dengan begisting (cetakan beton). Hal ini walaupun sekilas bagus karena hampir seluruh permukaan cor beton tergetar, akan tetapi hal ini justru akan mengakibatkan beton yang sudah setting tergetar kembali sehingga dapat meninggalkan retakan kecil, disamping itu waktu  pengetaran menjadi lebih lama hal ini bisa mengakibatkan segeregasi.

  • Tidak dibolehkan memadatkan beton dengan cara menyentuhkan batang vibrator ke besi tulangan beton.

  • Tidak diperbolehkan meratakan cor-coran beton menggunakan batang vibrator

  • Dan jangan pernah meninggalkan batang vibrator di atas areal pengecoran dalam keadaan hidup walaupun cor-coran beton belum ada.
    Proses Pembuatan Beton
    http://mualim.wordpress.com & http://rumahdangriya.blogspot.com

    By Afridjal Ottohyat with 1 comment

    1 komentar:

    😎 Bergaya Sambil Mencari Pahala, Kenapa Tidak 😎
    .
    Dengan Kaos Dakwah dari Gootick Apparel yang akan membuat penampilan teman-teman pasti berbeda dari yang lain 😍😍😍
    .
    Dengan bahan Material dari Catton Bamboo yang memiliki kualitas tidak perlu di ragukan dan Sablon yang Rapih dan Kuat. Baca Terlebih dahulu kelebihan dari Cotton Bamboo

    Tersedia 5 tulisan bermakna Islami dan pilihan warna yang pastinya cocok di pakai untuk kegiatan sehari-hari yang akan terlihat Elegan dan Simple, Rapih dan Pastinya Keren.
    .
    "Promo HEMAT" Harga Normal Rp.100 K dan dapatkan potongan diskon harga sebesar Rp. 30 K.
    .
    Untuk informasi pemesanan silahkan klik link dibawah ini:

    Jual Kaos Dakwah
    Testimoni di >>>Instagram<<<:
    .
    Tunggu apalagi Langsung Ambil Promonya selagi masih Tersedia


    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Fashion

    Posting Komentar