Minggu, 04 September 2011

Mengatur Pintu Utama Sesuai Feng Shui

Dalam ilmu feng shui, pintu utama bangunan sering kali diibaratkan sebagai mulut. Meskipun banyak orang yang tidak setuju, menganalogikan rumah atau bangunan dengan manusia, tetapi analogi tersebut tetap menarik untuk dibahas.
     Memang ada beberapa prinsip yang bisa dijelaskan dengan analogi ini. Misalnya kita ingin memakan makanan yang bergizi dan enak, masuk melalui mulut kita, setelah proses pencernaan, maka kita akan membuang ampas sisa makanan kita melalui pembuangan. Demikian juga dengan bangunan. Kita menginginkan energi yang bagus masuk kedalam bangunan melalui pintu utama, setelah beredar secara lembut di dalam rumah maka energi jeleknya akan dibuang melalui ruang toilet supaya terjadi proses drain out. Dengan demikian maka dikatakan rumah atau bangunan kita memiliki feng shui yang bagus.
     Pintu utama yang baik adalah apabila pintu tersebut mendapatkan arah yang tepat sesuai pola dari kepala keluarga dan mendapatkan facing star yang bagus. Ini adalah yang paling penting. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah open space di depan pintu maupun ruang di dalamnya. Idealnya mendapatkan proporsi open space yang cukup bagus sehingga aliran energi tidak terhalang. Begitu juga dengan ruang foyer atau ruang tamu, perlu luasan yang proporsional sehingga energi yang masuk dapat bergerak leluasa sebelum mengalir ke ruang yang lain.
     Selain arah hadap pintu utama, hal lain yang tidak kalah penting adalah letak pintu utama tersebut. Letak pintu ini perlu perhitungan yang cermat agar mendapatkan posisi yang tepat sehingga pintu ini memberikan efek positif yang optimal.
     Banyak pihak yang mengira bahwa dalam ilmu feng shui, ukuran pintu sangat penting. Sesungguhnya tidak demikian. Apabila kita mendapatkan ukuran pintu yang sesuai ukuran feng shui tetapi tidak mendapatkan arah yag benar maka manfaat dari ukuran pintu yang benar ini tidak memberikan manfaat. Ukuran pintu yang benar perlu mendapatkan arah pintu yang benar, dengan demikian baru dikatakan pintu tersebut sesuai kaidah feng shui.

      Banyak arsitek yang tidak setuju apabila pintu utama tidak segaris dengan arah hadap bangunan, karena rasanya ada yang janggal. Tidak demikian halnya dengan ahli feng shui. Bagi orang yang berlatar belakang pendidikan arsitektur, arah pintu yang tidak sama dengan arah hadap bangunan merupakan tantangan untuk bisa menghadirkan desain yang tidak kalah menarik. Apabila kita melanjutkan analogi diatas, pintu sebagai mulut, gambarkan misalnya di depan kita terdapat begitu banyak pilihan makanan. Tepat di depan kita ternyata adalah makanan yang berkolesterol tinggi yang kita sadari bahwa tidak baik untuk kesehatan, sementara agak miring kesisi kiri kita terdapat makanan sehat yang organik yang dimasak sedemikian rupa mengundang selera. Tentunya tidak salah apabila kita mengarahkan wajah kita ke makanan tersebut dan memakan makanan tersebu. Demikianlah ahli feng shui menentukan arah pintu dalam rancangannya.
     Berikutnya adalah pemakaian bahan dan warna. Pertimbangan ini biasanya dikaitkan dengan teori five elements dalam ilmu feng shui, yang dipakai adalah siklus produktif. Misalnya pintu yang menghadap arah utara yang bersifat air, maka warna pintu yang disarankan adalah berwarna biru atau hitam yang melambangkan air. Pilihan lain yang mendukung adalah yang berwarna putih yang melambangkan logam, atau bisa juga misalnya pintu pengaman dengan bahan stainless steel. 

Hakcipta : http://www.rumahku.rumahku-online.com

By Afridjal Ottohyat with No comments

0 komentar:

Posting Komentar